Jumat, 01 Oktober 2010

Tanggung Jawab Spiritual dan Sukses Bisnis
Diambil dari : http://web.bisnis.com/kolom/2id1595.html
Jumat, 10/10/2008 11:19 WIB
Tanggung jawab spiritual dan sukses bisnis
oleh : A. M. Lilik AgungMitra Pengelola High Leap Consulting, praktisi bisnis

Sosok bernama Julius Tahija telah menjadi manusia paripurna. Sebagai warga negara, Julius Tahija menunjukkan dedikasi luar biasa melalui karir militernya dengan terjun langsung dalam perang merebut kemerdekaan, dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel.
Sebagai profesional bisnis, karirnya melesat jauh menembus labirin-labirin yang kelihatannya tak mungkin dikoyak dijamannya. Dia orang pribumi pertama yang memimpin langsung Caltex Pasific Indonesia.
Sebagai pengusaha, Julius mampu membiakkan bisnisnya menjadi raksasa yang disegani. Walaupun bisnisnya bukan terbesar dibidangnya, namun selalu dijadikan model tentang bagaimana menjalankan bisnis dengan benar dan berbasis pada aturan-aturan.
Tidak banyak orang tahu Austindo Group. Di bawah payung Austindo bercokol banyak perusahaan dengan empat lini usaha, yaitu jasa finansial, minyak sawit, rumah sakit, dan lainnya. Usaha dalam lini lainnya di antaranya geotermal, tobacco, power, dan resources.
Inilah kerajaan bisnis yang dibangun oleh Julius Tahija dan sekarang dipegang oleh dua orang anaknya. Di luar Austindo Group, Julius Tahija adalah pemilik Bank Niaga sebelum bank ini kena dampak krisis ekonomi 1998.
Menarik ketika pada saat bersamaan di tahun 70-an Julius membangun bisnis sendiri dan tenaganya masih diperlukan di Caltex dan Freeport. Dengan cakupan bisnis pada berbagai sektor strategis, sebenarnya pantas bila group bisnis yang dimiliki Julius Tahija melakukan kerjasama dengan Caltex dan Freeport.
Di samping bisnis pribadi Julius Tahija dijalankan dengan sangat profesional, kekuasaan jabatannya di Caltex dan Freeport memungkinkan berkongsi. Namun tindakan Tahija sudah jauh melampaui jamannya. Setiap perusahaan milik Tahija diberi instruksi keras baik lisan maupun tertulis untuk tidak mengadakan transaksi dengan Caltex atau Freeport selagi Tahija menjadi eksekutif di sana.
Prinsip bisnis
Ada beberapa prinsip bisnis yang dipegang teguh oleh Julius Tahija, baik ketika menjadi profesional ataupun menjalankan bisnis pribadi. Prinsip bisnis ini merupakan pengembangan dari etika bisnis China.
Tiga yang utama dan sangat relevan untuk kondisi kekinian bisnis di tanah air adalah, pertama, lunasi seluruh utang tepat pada waktunya. Inti dari prinsip ini sebenarnya sederhana; kepercayaan. Dalam berbisnis ketepatan membayar utang merupakan jaminan kepercayaan. Jika tertib dalam melunasi utang, dapat dikatakan perilaku pebisnis ini juga tertib dalam melayani pelanggan, tertib dalam memproduksi barang yang tidak membahayakan, tertib untuk membayar pajak dan ujungnya tertib untuk menjaga kepercayaan.
Kedua, untuk menjalin hubungan kerja yang diperlukan hanya jabat tangan. Kata-kata merupakan satu-satunya sumber kepercayaan yang harus dipegang. Kontrak bisnis memang perlu. Namun tetap di atas kontrak bisnis adalah kata-kata. Banyaknya kasus bisnis di negeri ini sebagian besar karena melanggar kata-kata yang disepakati. Tumpukan kontrak bisnis dengan menyewa pengacara alhasil hanya memperpanjang masalah yang justru menurunkan produktivitas bisnis.
Ketiga, yang boleh dibelanjakan hanyalah uang yang benar-benar sudah sah sebagai hasil keringat. Dari pengertian ini menurut Tahija uang hasil korupsi, pat gulipat, kongsi hitam dan suap jelas tidak layak untuk mengembangkan bisnis. Ataupun jika dipergunakan untuk berbisnis dipastikan bisnis demikian hanya berjangka waktu pendek dengan orientasi sesaat dan untuk tujuan hitam.
Dalam pengertian umum ada tiga peran dari seorang pemimpin, yaitu manajerial, etikal dan spiritual (Jansen Sinamo, 2004). Peran manajerial merupakan peran yang harus dilakonkan pemimpin untuk mengelola bisnisnya sesuai dengan kaidah manajemen kontemporer.
Dalam peran ini mengelola proses bisnis dari mulai perencanaan, eksekusi hingga evaluasi menjadi tanggung jawab pemimpin. Pendekatan keuangan, pemasaran, operasional, sumber daya manusia dan teknologi benar-benar harus dijalankan pemimpin.
Dalam peran manajerial, kepemimpinan Julius Tahija layak diacungi jempol. Bank Niaga bisa menjadi contoh kasus. Inilah bank pertama di negeri ini yang menjalankan prinsip pengelolaan perbankan dengan pendekatan modern.
Tidak tanggung-tanggung, yang dijadikan mitra untuk menjalankan operasional bisnis adalah Citibank. Tka tidak mengherankan bila dari rahim Bank Niaga lahir bankir-bankir profesional yang mempengaruhi hitam putihnya dunia perbankan di tanah air, seperti sosok Robby Djohan, Agus Martowardoyo, Peter B Stok, Winny Hasan, dan Arwin Rasyid.
Peran etikal berbeda dengan peran manajerial. Peran ini lebih pada cara pengamalan nilai-nilai etis berbisnis. Atau jika menggunakan bahasa bisnis kontemporer, peran etikal adalah peran pemimpin dalam menterjemahkan budaya perusahaan ke dalam perilaku seluruh warga organisasi.
Budaya Austindo Group yang dikembangkan bersumber pada prinsip bisnis yang diyakini oleh Julius Tahija. Kompetensi inti organisasi ataupun seluruh karyawan Austindo Group harus bermuara pada prinsip bisnis tersebut.
i sinilah evaluasi paling sempurna seorang pemimpin layak disebut menjalankan peran etikalnya. Walaupun sudah meninggal dan roda bisnis sudah berganti ke generasi kedua, kita tidak pernah mendengar Austindo Group berurusan dengan aparat penegak hukum karena, katakanlah melakukan suap atau ngemplang utang.
Peran spiritual menukik pada pemaknaan berbisnis. Dalam peran ini idiom bernama damai, cinta, kasih, pelayanan, dan ibadah menjadi ekspresi pemimpin untuk menjalankan bisnisnya sekaligus memperlakukan karyawannya.
Oleh Julius Tahija peran spiritual tidak berhenti pada kata-kata semata. Pribadi Julius Tahija yang sangat disegani, baik di dalam maupun luar negeri membuktikan bagaimana peran spiritual dijalankan tanpa retorika. Alangkah indahnya negeri ini bila para pemimpin (bisnis, lebih lagi politik) mengikuti jejak kepemimpinan Julius Tahija.
diposkan oleh Lilik Agung @ 19:10
From: apakabar@clark.net
Date: Thu May 29 1997 - 13:56:00 EDT
________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar